PROFIL

Foto saya
Hidup adalah Perjuangan.

AKU ADALAH SANTRI

Share it Please
Saat mendengar kata santri, hal yang paling dahulu muncul di benak kita adalah kaum sarungan dan berpeci. Hal tersebut memang tidak dapat dibantahkan karena dalam keseharian mereka selalu bersarung dan berpeci. Namun ada hal yang perlu kita telusuri lebih jauh daripada hanya sekedar mengungkap cara para santri berpakaian dalam keseharian.
 
Setelah penulis membaca di berbagai keterangan, ternyata kata santri itu bisa ditinjau dari beberapa bahasa. Pertama, santri itu berasal dari kata shastri yang dalam bahasa Sansekerta berarti seseorang yang mempelajari kitab suci di sebuah peshastrian yang kemudian lebih dikenal dengan istilah pesantren.  Kedua, santri jika ditinjau dari bahasa Arab berasal dari 5 huruf yaitu sa, nun, ta, ro, dan ya. Dari kelima huruf tersebut mengandung makna yang cukup mendalam. Huruf sa diartikan sebagai salik lil akhirat (orang yang menempuh perjalanan menuju akhirat). Huruf nun diartikan sebagai na'ib anil masyayikh (pengganti dan penerus perjuangan dari para guru). Huruf ta diartikan sebagai tarik lil ma'asyi (orang yang meninggalkan bentuk kemaksiatan). Huruf ro diartikan sebagai roghib lil khoer (orang yang senantiasa berhasrat terhadap perbuatan yang baik). Dan terakhir huruf ya berarti yarju salamah (orang yang selalu berharap untuk mendapatkan keselamatan). Ketiga, santri jika ditinjau dari bahasa Inggris berasal dari kata sunthree artinya tiga matahari. Artinya seorang santri harus tetap berpegang teguh kepada tiga pilar utama dalam hidup dan beragama, yaitu Imam, Islam dan Ihsan. 

Dari ragam definisi yang telah penulis ungkapkan di atas, benang merah yang dapat kita ambil adalah bahwa santri menjadi sosok yang memiliki tekad yang kuat dalam mempelajari dan mendalami pengetahuan baik itu yang berkaitan dengan agama maupun dunia. Bukan hanya sampai di situ, santri juga harus menjadi generasi yang mampu mengamalkan ilmu dengan sebaik-baiknya sehingga di kemudian hari benar-benar mampu untuk menjadi pengganti dan penerus perjuangan para ulama dengan tetap berpegang teguh pada tiga pilar utama, yakni Iman, Islam dan Ihsan. 

Selamat Hari Santri Nasional
22 Oktober 2022
Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogroll

About